Minggu, 06 Juli 2014

Lagu-lagu malam itu.

Kubilang, kau tak berhak tanyakan hidupku, membuatku semakin terluka..
Mudah saa ban=gimu mudah saja untukmu, coba saja, lukamu seperti lukaku. Kau tak berhak tanyakan keadaanku, Kau tak berhak tanyakan keadaanku, mudah saaa bagimu! Mudah saja untukmu, candai saja cintamu seperti cintaku. uuuu..... Uuuuu, Uuuu...... Aaaaaaaaaaaaaaa UUu, mudah saa ooooooouaah.
Huuuu, huuhuuuuaaaa.....


Kemana kau selama ini, bidari yang kunanti, kenapa baru sekarang, kita dipertemukan. Sesal tak akan ada arti, karena semua tlah terjadi, kini kau tlah menjalani dudududu, sisa hidup denganya,.. mungkin salahku meleratkan maafkan aku,. Kesalahku melewatkanuhingga kau kini dengan yang lain maafkan kaku. hmmmmmmmmm, hmmmmmmmmmmm,.....
jika berulang kembali, kau tak akan terlewati, segenap hati kucari, dudududu, dimana kau berada...
UH.
walau ku terlamabat, kau tetap yang terhebat. Melihatmu, mendengarmu, kaulah yang terhebat.....
huuuuuu, huuuuuuuuuu., huuuuuuuuuuuu, huuuuuuuuuu.....
huuuuu.....


Seiring, meredupnya lilin, mencari tahu akhir jalanku. Selemah, sinar senja punah. Perlahan sakit, hatinya mati. Apa yang kan terjadi pastinya kan terjadi, biar waktu yang menghakimi, dan aku akan terus bertahan, mengharapkanya , menantikannya. My dear, .......... Apa yang kau dengar, saat, angin menyentuh hatimu. Apa yang kan terjadi pastinya kan terjadi, biar waktu yang menghakimi hiii, dan aku akan terus bertahan mengharapkannya, menantikannya, walau pedihnya tak tertahankan, melihatnya terjamah yang lain. ..........,  apa yang kau dengar


Telah lama aku, lama mengenalmu, lama menantimu, ikuti arusmu. Berhenti sejenak, dan lihatlah aku, beri kejelasan, tentang perasaan. Maukah kau tau, didalam hatiku, lama menantimu, sampai kapan. APakah kau tau, yang lama kutau, lama menantimu, sampai kapan. Behenti sejenak, dan lihatlah aku, beri kejelasan, tentang perasan. Mau kah kau tau, ddalam hatiku, lama menantimu, sampai kapan, ooouoo, apakah kau tau, yang lama kuuutau, lama menantiiimuuu, sampai kapaaaaaaan. Hoooooooo, kau tau, yang kumau, sampai kapan kau menggantungkan aku,kau tau, yang kumau, sampai kapan kau menggantungkan aku.

Sepucat bulan punama, sgelap maam tergelap, kubiarkan ku mencari hatimu yang tak pernah kau beri. Sedalam palung lautan, sedalam jurang hatimu, kau biarkan ku jatuh tanpa ujung lepaskan sayapku yang terpasung. Jika memang, tiada harapan, tunjukkan jalan keluar, dari hatimu. Sedalam palung lautan, sedalam urang hatimu, kau biarkan kujatuh tanpa ujung lepaskan sayapku yang terpasung. ooo, jika memang, tiada harapan, tunjukkan jalan keluar, dari haaatiiiimu, jika memang, tak akan bersanding, tunjukkan jalan keluar, dari haaaatiiiiimu, jika memang, (k=jika memang) tiada harapan, tunjukkan jalan keluar, dari hatimu. Wooho, jika memang, tak akan bersanding, tunjukkan jalan keluar, dari Hatimu.

Sheila on Seven
Best of Galau Mode....

Mencoba mengetik mengiringi alunan musik.
Ada sensasi lain, ternyata...

_Imperfect Harmonies

Tidak ada komentar:

Posting Komentar